Senin, 19 Agustus 2013

Berpikir, aku pun belajar banyak Meminta



Siapa yang tidak pernah meminta? Setiap manusia pasti pernah meminta. Dimulai dari lahir hingga dewasa. Memintanya pun beragam dari yang sederhana hingga hal yang paling tidak masuk akal. Cara meminta pun beragam, bayi meminta dengan cara menangis ketika ia merasa haus, anak kecil meminta mainan dengan cara merajuk, berlanjut hingga dewasa, merayu pun bisa menjadi cara seseorang meminta sesuatu. Semakin berkembang usia, semakin banyak cara meminta dan jenis permintaan.
Mengamati ini semua mulai timbul pertanyaan-pertanyaan “Darimana si bayi mengerti jika ia harus menangis ketika merasa haus dan lapar? Lalu darimana muncul semua pikiran tentang kapan dan apa saja yang harus kita minta? Kenapa dulu hanya meminta ini, tapi sekarang harus meminta ini dan itu? Kenapa permintaan anak kecil dan dewasa, orang gila dan orang waras, orang berilmu dan orang bodoh berbeda?”
Dari pertanyaan-pertanyaan ini, kucoba mencari jawaban dari Al-Quran, dan tertujulah pada ayat Al Mu`min ayat 60:
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”
Al Baqarah ayat 186:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Ternyata semua bermuara pada satu, Allah SWT. Ialah yang memperkenankan semua makhluk-Nya untuk meminta. Allah SWT memang menciptakan kita untuk meminta. Meminta apapun dari hal yang sederhana hingga hal yang mungkin kita anggap tidak masuk akal. Karena itu kita sudah memiliki sifat dasar untuk meminta.
Allah SWT pun menciptakan kemampuan berpikir kepada manusia yang berbeda sesuai dengan usia yang akan semakin berkembang ketika kita terus mengasahnya dengan belajar.
Pantas saja seorang bayi hanya mampu menangis untuk meminta semua kebutuhan dasarnya, lalu semakin ia besar sudah bisa merajuk atau menengadahkan tangannya ketika ia meminta mainan, dan semakin dewasa tentunya ia tidak perlu lagi ia menangis untuk makan dan minum, tetapi sudah berbeda yang ia minta. Merayu kedua orang tuanya akan dilakukan ketika ia meminta seorang pasangan hidupnya.
Semuanya sangat berbeda? Pastinya, karena berpikirnya pun tentu berbeda. Bisa membayangkan bukan, semakin banyak berpikir, semakin banyak dan beragam yang kita minta.
Tentu bukan hal yang salah jika bisa diambil kesimpulan bahwa mulailah banyak belajar. Belajar yang akan memampukan kita untuk berpikir hingga kita bisa belajar meminta kepada-Nya, karena inilah yang akan menjawab pertanyaan “Kenapa permintaan anak kecil dan dewasa, orang gila dan orang waras, orang berilmu dan orang bodoh berbeda?”
Ya Rabb, perkenankanlah diri ini untuk terus belajar ilmu-Mu. Belajar akan membuatku semakin berpikir. Berpikir akan memampukan diri ini untuk terus hanya meminta kepada-Mu, dan dengan seringnya ku meminta Engkau akan semakin mengenalku Ya Rabb..^^

0 komentar:

Posting Komentar