Siapa yang tidak pernah meminta? Setiap manusia pasti
pernah meminta. Dimulai dari lahir hingga dewasa. Memintanya pun beragam dari
yang sederhana hingga hal yang paling tidak masuk akal. Cara meminta pun
beragam, bayi meminta dengan cara menangis ketika ia merasa haus, anak kecil
meminta mainan dengan cara merajuk, berlanjut hingga dewasa, merayu pun bisa
menjadi cara seseorang meminta sesuatu. Semakin berkembang usia, semakin banyak
cara meminta dan jenis permintaan.
Mengamati ini semua mulai timbul pertanyaan-pertanyaan
“Darimana si bayi mengerti jika ia harus
menangis ketika merasa haus dan lapar? Lalu darimana muncul semua pikiran
tentang kapan dan apa saja yang harus kita minta? Kenapa dulu hanya meminta
ini, tapi sekarang harus meminta ini dan itu? Kenapa permintaan anak kecil dan dewasa, orang gila dan orang waras,
orang berilmu dan orang bodoh berbeda?”
Dari pertanyaan-pertanyaan ini, kucoba mencari
jawaban dari Al-Quran, dan tertujulah pada ayat Al Mu`min ayat 60:
“Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina”
Al Baqarah ayat 186:
“Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Ternyata semua bermuara pada satu, Allah SWT. Ialah
yang memperkenankan semua makhluk-Nya untuk meminta. Allah SWT memang menciptakan
kita untuk meminta. Meminta apapun dari hal yang sederhana hingga hal yang mungkin
kita anggap tidak masuk akal. Karena itu kita sudah memiliki sifat dasar untuk
meminta.
Allah SWT pun menciptakan kemampuan berpikir kepada
manusia yang berbeda sesuai dengan usia yang akan semakin berkembang ketika
kita terus mengasahnya dengan belajar.
Pantas saja seorang bayi hanya mampu menangis untuk
meminta semua kebutuhan dasarnya, lalu semakin ia besar sudah bisa merajuk atau
menengadahkan tangannya ketika ia meminta mainan, dan semakin dewasa tentunya
ia tidak perlu lagi ia menangis untuk makan dan minum, tetapi sudah berbeda
yang ia minta. Merayu kedua orang tuanya akan dilakukan ketika ia meminta
seorang pasangan hidupnya.
Semuanya sangat berbeda? Pastinya, karena berpikirnya pun tentu
berbeda. Bisa membayangkan bukan, semakin banyak berpikir, semakin banyak dan
beragam yang kita minta.
Tentu bukan hal yang salah jika bisa diambil
kesimpulan bahwa mulailah banyak belajar. Belajar yang akan memampukan kita untuk berpikir hingga kita bisa belajar meminta
kepada-Nya, karena inilah yang akan menjawab pertanyaan “Kenapa permintaan anak kecil dan dewasa, orang gila dan orang waras,
orang berilmu dan orang bodoh berbeda?”
Ya Rabb,
perkenankanlah diri ini untuk terus belajar ilmu-Mu. Belajar akan membuatku
semakin berpikir. Berpikir akan memampukan diri ini untuk terus hanya meminta
kepada-Mu, dan dengan seringnya ku meminta Engkau akan semakin mengenalku Ya
Rabb..^^
0 komentar:
Posting Komentar