Minggu, 04 Agustus 2013

Cubitan Kasih Sayang-Nya



Sebuah “cubitan” pasti terasa sakit dan seringkali membuat tangis, tapi dengan cubitan sebuah kesalahan akan diperbaiki, dan tindakan buruk akan diingat untuk tidak diulangi.


Dalam keseharian, sudah pasti kita pernah merasakan cubitan orang tua kita, guru atau bahkan orang terdekat karena kita telah melakukan kesalahan. Apakah mereka ingin benar-benar menyakiti? Tentu tidak, mereka hanya ingin kita memperbaiki kesalahan kita, membuat kita menjadi lebih baik. Dan inilah yang kusebut dengan “cubitan sayang”. 

Bagiku, cubitan sayang tak benar-benar menyakiti, tapi terasa seperti menaiki sebuah bianglala yang pada posisi tertentu akan menakutkan, tapi anehnya kita merasa senang dan ketagihan untuk menaikinya kembali. 
Setelah benar-benar mengerti arti cubitan sayang, kini aku bisa menyebut jika aku telah memiliki sebuah cubitan yang sangat istimewa dari Yang Teristimewa. Cubitan sayang dari Allah SWT.


Sudah beberapa hari, hati ini terasa cemas, takut dan penuh rasa lemah. Sudah mencoba mencari-cari apa dan mengapa, hingga akhirnya timbul rasa malas, abai terhadap panggilan Allah, tak ada lagi ruang sesi konsultasi kepada Allah, salat pada ujung waktu,  susah berlama-lama solat, ketika solat memikirkan hal-hal yang tidak penting, dan  yang yang paling berbahaya adalah ketika dalam pikiran ini banyak muncul kata “seandainya”.


Hingga puncaknya di suatu sore. Tiba-tiba muncul dalam pikiran hal-hal sudah seharusnya terlupa dan dilupakan, yang mulai mengusik kembali. Hingga tak sanggup menahan derasnya air mata.
Maha Sayangnya Allah kepada umat-Nya. Ternyata Allah telah memberikanku sebuah “cubitan” pelan. Cubitan itu sangat terasa. Dengan cara-Nya, telah diperlihatkan kepadaku suatu hal yang benar-benar membuat air mata ini membanjir. Sakitkah?Pasti!! Dan disaat itulah, hati ini tersadar yang harus dilakukan, bersimpuh, mengadu, dan mencurahkan semuanya hingga benar-benar ketenangan menyelusup. 

Sedikit demi sedikit kucari jawaban. Perlahan tapi pasti, ketenangan mulai mengalir seiring dengan untaian kalimat yang dipanjatkan kepada-Nya, dengan membuka kembali lembaran ayat-ayat-Nya hingga terbaca:
“dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta laksanakanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah” (QS. Ar-Rum:30”).

Inilah “cubitan sayangmu” Ya Allah. Sungguh tak pernah Engkau benar-benar menyakiti umat-Mu, tapi Engkau ingin senantiasa merengkuh umat-Mu dalam kasih sayang-Mu.



Ya Allah, jika aku mulai bersikap seperti sebelumnya ingatkan aku, jika perlu cubitlah aku, tapi lakukanlah dengan sayang-Mu yang tiada batas.

0 komentar:

Posting Komentar